Berbagi Pengalaman Tentang Multi level Marketing (MLM)

Berkali-kali “terjebak” ikut MLM, dan berkali-kali pula saya bertahan pada kegagalan. Lebih tepatnya menyerah. Entah sudah berapa perusahaan MLM yang saya ikuti. dan semua menguap begitu saja. Dulu, pertama kali mengenal MLM, saya begitu semangat. Bahkan, sampai rajin mengikuti seminar. Hanya rajin seminar. Sementara, mencari member MLM saya merasa tidak tega (atau sebenarnya tidak mampu?). Terserah.

Bisnis MLM dulu dengan sekarang memiliki perbedaan. Walaupun, masih menganut pola perekrutan member. Jika mendapatkan member, maka akan mendapatkan bonus selain komisi langsung hasil menjual produk. Berikut ini, saya merangkum perbedaan MLM sewaktu pertama kali saya kenal dengan yang sekarang.
beda mlm sekarang dengan dulu
MLM membuat kaya atau merana via wikipedia.org
Pertama, lebih fokus jualan. Ini memang benar adanya. sekarang banyak orang bergabung dengan MLM, hanya tertarik untuk menjual produknya. Entah pernah mencoba sebelumnya dan merasakan khasiatnya, atau produknya memang laris di pasaran. Kalau dulu, fokus lebih ditekankan pada membangun jaringan. Jadi, para member MLM seakan “dipaksa” untuk mencari downline sebanyak-banyaknya agar jaringan menjadi besar. Jika jaringan besar, maka omset pun meningkat. Hasilnya, bonus makin bertambah. Dan inilah alasan mengapa banyak orang lari dari MLM.

Kedua, seminar. Dulu, seminar seringkali diadakan. Tujuannya agar memompa semangat para member. Selain itu, seminar digunakan untuk membawa prospek yaitu orang yang sudah dipresentasi oleh member MLM kemudian diajak ke pertemuan. Jika prospek tertarik, maka ia akan gabung. Dan gembiralah hati upline yang mengajaknya. Jika tidak tertarik, maka member MLM harus bekerja keras lagi mencari prospek baru. (Baca juga : 4 Faktor Penting Dalam Memilih Bisnis MLM Yang Baik)

Sekarang, ketika dunia teknologi semakin maju, seminar mulai ditinggalkan. Banyak member MLM memanfaatkan internet untuk mencari downline. Dari menawarkan layanan website siap pakai sampai dropshipping. Pokoknya, downline yang bergabung akan dimanja oleh support sistem online. Saya pernah mengikuti yang ini dan memang lumayan hasilnya. Seminar pun diganti secara online, dinamakan webinar. Intinya sama, membawa prospek untuk mengikuti webinar yang diadakan oleh support sistem MLM. Tapi, support sistem yang saya ikuti ini menganjurkan pemula yang baru bergabung untuk jualan lebih dahulu. Menariknya, tidak diharuskan mencari member baru karena diserahkan masing-masing, mau jualan saja atau membangun jaringan. Dan saya pilih yang pertama.

Itulah dua perbedaan antara MLM dulu dan sekarang berdasarkan pengalaman Sarkliwon. Nah, yang model sekarang ini menurut saya diberi banyak kemudahan. Dari website replika maupun sistem driopshipping. Sarkliwon pernah merasakan manisnya mendapatkan komisi langsung dari sistem dropshipping yang diterapkan support system MLM. Walaupun hasilnya cuma ratusan ribu per bulan. Bahkan ada rekan-rekan anggota lainnya mampu menghasilkan jutaan rupiah hanya dari jualan produk MLM. Belum bonus dari omset jaringannya. Tapi, paling tidak kita bisa menilai bahwa promosi produk MLM saat ini jauh lebih mudah dibandingkan dulu.

Demikian sedikit uneg-uneg tidak jelas Sarkliwon mengenai MLM. Apakah Anda juga memiliki pengalaman menarik mengenai MLM?