Linux sudah menjadi bagian dari kegiatan saya sehari-hari, terutama browsing internet. Ya...seperti saat membuat tulisan ini. LxPup semakin sering saya gunakan. Internetan pakai browser Palemoon yang mirip-mirip Firefox.
Padahal saya sudah download Firefox nya, tinggal instal saja. Tapi, Palemoon sudah cukup untuk blogging. Beberapa waktu lalu, dual boot Windows 7 dan Lubuntu berjalan sukses dan lancar.
Ini sekaligus sebagai tahap awal untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan Linux. Saya yang sangat pemula, Linux semakin membuat penasaran. Walaupun masih belum paham dengan koding nya, tapi tidak menghalangi saya untuk tetap menggunakan Linux.
Selama ini, saya dan mungkin sebagian besar pengguna komputer di Indonesia, sudah terbiasa dengan sistem operasi Windows. Jadi, maklum jika sulit pindah ke lain hati. Untuk itulah, perlu penyesuaian diri.
Butuh waktu memang....
Kira-kira hampir satu bulan lamanya. Lama kelamaan terbiasa juga. Puppy Linux OK. Lubuntu Ok. Tapi, masih pilih-pilih distro mana yang dipakai secara penuh menggantikan "jendela" nantinya. Banyak pilihan, dari Lubuntu, Xubuntu hingga distro buatan putra bangsa BlankOn pun memikat hati.
Yang terakhir ini, membuat penasaran. Ya, lagi-lagi penasaran hehehe. Namanya Indonesia banget, diambil dari sebutan penutup kepala tradisional khas Indonesia.
Hasrat untuk menginstal distro asli Indonesia semakin menggebu. Makanya, waktu berjam-jam pun dikorbankan untuk membaca mengenai BlankOn, semua ulasan dilahap habis.
Tinggal download file .isonya saja. Pas dilihat, wah, besar sekali file nya, 1,2 GB. Kuota habis lagi kalau menuruti keinginan ini. Masih ada dua pilihan yaitu mendownload melalui warnet dan membeli CD boot BlankOn.
Dengan semakin terbiasa menggunakan Linux dalam kegiatan sehari-hari, diharapkan bisa segera pindah. Benar-benar pindah, istilah kerennya, migrasi ke Linux hehehe.
Semoga bisa terlaksana.
0 Response to "Migrasi ke Linux? Biasakan Diri Dengan Linux Dalam Kegiatan Sehari-Hari"
Posting Komentar
Sampaikan komentar Anda dengan sopan.